Senin, 12 Desember 2011

Asuhan Keperawatan Hipokalemia

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Hipokalemia


A. Pengkajian

Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien baik fisik, mental, sosial, dan lingkungan. (Nasrul Effendy, 1995)
  1. Aktifitas atau istirahat
    Gejala : kelemahan umum, latergi.
  2. Sirkulasi
    Tanda :
    • Hipotensi
    • Nadi lemah atau menurun, tidak teratur.
    • Bunyi jantung jauh.
    • Perubahan karakteristik EKG.
    • Disritmis, PVC, takikardia / fibrasi ventrikel.
  3. Eliminasi
    Tanda :
    • Nokturia, poliuria bila faktor pemberat pada hipokalemia meliputi GJK atau DM.
    • Penurunan bising usus, penurunan mortilitas, usus, ilues paralitik.
    • Distensi abdomen.
  4. Makanan / cairan
    Gejala : Anoreksia, mual, muntah.
  5. Neurosensori
    Gejala : parestesia
    Tanda :
    • Penurunan status mental / kacau mental, apatis, mengantuk, peka rangsangan, koma, hiporefleksia, tetani, paralisis.
    • Penurunan bising usus, penurunan mortilitas, usus, ileus paralitik.
    • Distensi abdomen
  6. Nyeri / kenyamanan
    Gejala : nyeri / kram otot
  7. Pernapasan
    Tanda : hipoventilasi / menurun dalam pernapasan karena kelemahan atau paralisis otot diafragma.
    (Marilyn E. Doenges 2002 hal 1048)
Karena hipokalemia dapat mengancam jiwa, penting artinya untuk memantau timbulnya hipokalemia pad pasien-pasien yang beresiko. Adanya keletihan, anoreksia, kelemahan otot, penurunan mortilitas usus, parestesia, atau disritmia harus mendorong perawat untuk memeriksa konsentrasi kalium serum. Jika tersedia, elektrokardiogram dapat memberikan informasi yang bernmanfaat. Pasien-pasien yang menerima digitalis yang berisiko mengalami defisiensi kalium harus dipantau dengan ketat terhadap tanda-tanda terjadinya toksisitas digitalis karena hipokalemia meningkatkan aksi digitalis. Pada kenyataannya, dokter biasanya memilih untuk mempertahankan kadar kalium serum lebih besar dari 3,5 mEq/L (SI : 3,5 mmol/L) pada pasien-pasien yang menerima digitalis. (Brunner & Suddarth, 2002, hal.261)


B. Diagnoasa Keperawatan

Diagnosa yang sering ditemukan pada pasien hipokalemia secara teoritis adalah sebagai berikut :
  1. Gangguan rasa nyaman; nyeri berhubungan dengan proses penyakit hipokalemia.
  2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi fisik akibat kelelahan.
  3. Hipertermi berhubungan dengan kegagalan untuk mengatasi infeksi akibat penyakit hipokalemia.
  4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan akibat penurunan fungsi otot dalam tubuh.
  5. Perubahan pola nutrisi berhubungan dengan anoreksi; mual muntah.
  6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar