Jumat, 23 Desember 2011

makalah isospol keperawatan


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar  Belakang
Konsep peran serta dalam  pengambilan keputusan mula-mula diperkenalkan oleh French et al.(1960), ketika mengatakan bahwa peran serta menujukan suatuproses antara dua atau lebih pihak yang mempengaruhi satu terhadap yang lainnyadalam membuat rencana, kebijakan, dan keputusan.Peran serta bawahan dalam mengambil keputusan sesungguhnya lahir daridesakan kebutuhan psikologis yang mendasar pada setiap individu. Keinginan untuk berperan serta menurut Archbold (1976) didorongkan oleh kebutuhan akanhasrat akan kekuasaan, ingin memperoleh pengakuan, dan hasrat untuk bergantungpada orang lain, tetapi juga sebaliknya tempat orang bergantung.Pentingnya peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan juga diakui oleh Alutto dan Belasco (1972), karena dengan demikian ada jaminan bahwa pemeranserta(karyawan) tetap mempunyai kontrol atas keputusan-keputusan yang diambil.Apabila pemeran serta tidak dapat mengontrolnya, maka organisasi akan mengalamikerugian, sama dengan tidak ada peran serta sama sekali.

B.Tujuan
1.    Mahasiswa bisa menerapkan bagaimana keputusan itu berada
2.    Mahasisawa bisa memahami apa itu keputusan
3.    mahasiswa mampu menerapkan keputsan itu dalam suatu organisasi
4.    Maahasiswa menetahui fungsi dan tujuan Pengambilan keputusan

















BAB II
PEMBAHASAN
C. Landasan Teori

A.Pandangan umum tentang pengambilan keputusan Fred Luthans dalam bukunya Perilaku Organisasi menyebutkan bahwa pengambilan keputusan didefinisikan secara universal sebagai pemilihanalternatif. Pendapat yang senada diungkapkan oleh Chester Barnard dalam The Function of the Executive bahwa analisis komprehensif mengenai pengambilan keputusan disebutkan sebagai suatu “proses keputusan ...merupakan teknik untuk mempersempit pilihan”. Sementara dalam bahanajar DR. Mohammad Abdul Mukhyi, SE., MM bahwa membuat keputusanadalah “The process of choosing a course of action for dealing with a problem or opportunity”.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan erat kaitannyadengan pemilihan suatu alternatif untuk menyelesaikan atau memecahkanmasalah serta memperoleh kesempatan.Herbert Simon, ahli teori keputusan dan organisasi mengonseptualisasikantiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan yaitu :
  • Aktivitas intelegensi yakni penelusuran kondisi lingkungan yangmemerlukan pengambilan keputusan
  • Aktivitas desain yakni terjadi tindakan penemuan, pengembangandan analisis masalah
  • Aktivitas memilih yakni memilih tindakan tertentu dari yang tersedia.
D.Fungsi dan tujuan pengambilan keputusan
  • Fungsi pengambilan keputusan yaitu :Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalahmempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :-Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar danterarah baik secara individual maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional-Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya menyangkut dengan haridepan/masa yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama
  • Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua yaitu :-Tujuan bersifat tunggal yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila yang dihasilkan hanya menyangkutsatu masalah artinya sekali diputuskan dan tidak akan adakaitannya dengan masalah lain-Tujuan bersifat ganda yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itumenyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusanyang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebihyang bersifat kontradiktif atau bersifat tidak kontradiktif .

E.Langkah dalam pengambilan keputusan
Mintzberg mengungkapkan bahwa langkah-langkah dalam pengambilan keputusan terdiri dari :
·         Tahap identifikasiTahap ini adalah tahap pengenalan masalah atau kesempatan munculdan diagnosis dibuat. Sebab tingkat diagnosis tergantung darikompleksitas masalah yang dihadapi
·         Tahap pengembanganTahap ini merupakan aktivitas pencarian prosedur atau solusi standar yang ada atau mendesain solusi yang baru.
Proses desain inimerupakan proses pencarian dan percobaan di mana pembuatkeputusan hanya mempunyai ide solusi ideal yang tidak jelas.Tahap seleksiTahap ini pilihan solusi dibuat, dengan tiga cara pembentukan seleksi yakni dengan penilaian pembuat keputusan :
*  berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis, dengan analisis alternatif  yang  logis dan sistematis, dan dengan tawar-menawar  saatseleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semuamanuver politik yang ada.
*  Kemudian keputusan diterima secaraformal dan otorisasi dilakukan.Seperti yang terlihat dalam skema tahap pengambilan keputusan dalamorganisasi menurut Mintzberg berikut :
 
F.Dasar-dasar pendekatan pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan harus dilandasi oleh prosedur dan teknik sertadidukung oleh informasi yang tepat (accurate),benar(reliable)dan tepatwaktu(timeliness).Ada beberapa landasan yang digunakan dalam pengambilan keputusan yang sangat bergantung dari permasalahan itu sendiri.Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatandari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :

v  Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaammemiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh.
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisn ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan:
  • Keuntungan :waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek -untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusanini akan memberikan kepuasan pada umumnya-kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
  • Kelemahan :Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik -Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenarandan keabsahannya  :

  1. Tahap Identifikasi Pengenalan Diagnosis
  2. Tahap Pengembangan Pencarian Desain
  3. Tahap Seleks iPenilaian Analisis Penawaran Otorisasi

v  Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkalidiabaikan.
·                     Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapatmemperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginyaterhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuatkeputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
·                     Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakt dapat memberikan keputusanyang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaanterhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orangdapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela danlapang dada.
·                     Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukanoleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggikedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan :Kebanyakan penerimaannya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tersebut secara sukarela ataukah secara terpaksa-Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukuplama-Memiliki daya autentisitas yang tinggi.
Kelemahan :dapat menimbulkan sifat rutinitas-mengasosiasikan dengan praktik diktatorial-sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkansehingga dapat menimbulkan kekaburan.
Logika Pengambilan keputusan yang berdasar logika ialah suatu studi yangrasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan.
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif,logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil ataunilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekatikebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
 Pada pengambilankeputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,yaitu :
ü kejelasan masalah
ü  orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
ü  pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dankonsekuensinya-preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai criteria
ü hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasilekonomis yang maksimalE.Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
G.Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yaitu :
Ø  Internal Organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi dan sebagainya
Ø  Eksternal Organisasi seperti keadaan sosial politik, ekonomi, hukumdan sebagainya
Ø  Ketersediaan informasi yang diperlukan Kepribadian dan kecapakan pengambil keputusanF.Model Perilaku Pengambilan KeputusanBerikut empat rangkaian model pengambilan keputusan :

  1. Model rasionalitas ekonomi
Model ini berasal dari ekonomi klasik dimana pembuat keputusansepenuhnya rasional dalam segala hal. Berkaitan dengan aktivitas pengambilan keputusan, terdapat asumsi :
 
a)      keputusan akan sepenuhnya rasional dalam hal
b)      rencana dan tujuan
c)      terdapat sistem pilihan yang lengkap dan konsisten yangmemungkinkan pemilihan alternative
d)     kesadaran penuh terhadap semua kemungkinan alternatif 
e)      tidak ada batasan pada kompleksitas komputasi yang dapatditampilkan untuk menentukan alternatif terbaik 
f)       probabilitas kalkulasi tidak menakutkan ataupun misteriusPada model rasionalitas ekonomi terdapat teknik rasional moderenyaitu pendekatan scientific management  seperti ABC, EVA dan MVA.Pada teknik ABC (activity-based cosying) menentukan biaya yang berhubungan dengan aktivitas seperti memproses pesanan penjualan,mempercepat pesanan pemasok, dan atau pelanggan, memecahkanmasalah kualitas pemasok dan atau masalah pengantaran, danmemperlengkapi mesin. Untuk teknik EVA (economic value added) biaya semua kapital ditentukan misalnya biaya kapital ekuitas (uangyang disediakan pemegang saham), EVA berguna juga sebagai ukuranuntuk mengambil keputusan mengenai masalah akuisisi dan pajak sampai masalah kompensasi. Sementara MVA (market value added)dapat menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan atauseberapa besar kapital yang terbuang kaitannya dengan nilai pasar saham.

  1. Model rasionalitas
 terbatas dari Simon (Satisficing)Model ini menyatakan bahwa perilaku pengambilan keputusandapat dideskripsikan sebagai rasional dan maksimal tetapi terbatasdimana pembuat keputusan berakhir dengan kepuasan minimalkarena tidak memiliki kemampuan untuk memaksimalkan. Haltersebut dikarenakan informasi yang kurang sempurna, terdapat batasan waktu dan biaya, tawaran alternatif kurang disukai danefek kekuatan lingkungan tidak dapat diabaikan.

  1. Model penilaian heuristik dan bias
Model ini diprakarsai oleh ahli teori kognitif yaitu Kahneman danTversky yang menyatakan bahwa pembuat keputusanmengandalkan heuristik yakni penyederhanaa strategi atau metode berdasarkan pengalaman.Meskipun heuristik kognitif menyederhanakan dan membantu pembuat keputusan, dalam situasi tertentu penggunaannya dapatmenyebabkan eror dan hasil bias secara sistematis. Ada tiga biasutama yang teridentifikasi membantu menjelaskan bagaimana penilaian tersebut menyimpang dari proses rasional.Heuristik bias tersebut ada tiga yaitu :
*             Heuristik availabilitas
*             Heuristik representatif 
*             Heuristik kerangka referensi dan keputusan
  1. Model sosialSigmund freud memandang manusia sebagai sekumpulan perasaan,emosi dan naluri dengan perilaku yang dipandu oleh keinginanyang tidak disadari. Model ini adalah sisi yang berlawanan darirasionalitas ekonomi yakni melihat dari sudut pandang psikologi.
Hal ini didukung pandangan bahwa pengaruh psikologimempunyai dampak yang signifikan pada perilaku pengambilankeputusan.


H.Gaya pengambilan keputusan
Selain model rasionalitas, terdapat pendekatan lain untuk perilaku pengambilan keputusan berfokus pada gaya yang digunakan manajer dalammemilih alternatif. Ada empat gaya pengambilan keputusan yaitu :
  1. Gaya Direktif Pembuat keputusan gaya direktif mempunyai toleransi rendah terhadapambiguitas dan berorientasi pada tugas dan masalah teknis. Pembuatkeputusan ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis, dan sistematisdalam memecahkan masalah. Pembuat keputusan direktif juga berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat.
  2. Gaya Analitik Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggiuntuk ambiguitas dan tugas yang kuat serta orientasi teknis. Jenis inisuka menganalisis situasi; pada kenyataannya, mereka cenderungterlalu menganalisis sesuatu. Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif daripada pembuat keputusan direktif.
  3. Gaya KonseptualPembuat gaya konseptual mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial.Mereka berpandangan luas dalam memecahkan masalah dan sukamempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masamendatang. Pembuat keputusan ini membahas sesuatu dengan orangsebanyak mungkin untuk mendapat sejumlah informasi dan kemudianmengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan.
  4. Gaya PerilakuPembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitasyang rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan sosial. Gaya inicenderung bekerja dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasiketerbukaan dalam pertukaran pendapat yakni cenderung menerimasaran, sportif dan bersahabat serta menyukai informasi verbal daripadatulisan.H.Teknik pengambilan keputusan partisipatif Teknik partisipatif ada dua yaitu teknik partisipatif individu dan kelompok.Untuk individu dimana karyawan mempengaruhi pengambilan keputusanmanajer. Sementara untuk kelompok menggunakan teknik konsultasi dandemokrasi. Dalam partisipasi konsultasi, manajer meminta dan menerimaketerlibatan karyawan, tetapi manajer mempertahankan hak untuk membuatkeputusan. Dalam bentuk demokrasi terjadi partisipasi total an kelompok  bukan per individu yaitu dengan suara terbanyak.

DAFTAR  PUSTAKA

Luthans F, 2006 Perilaku Organisasi Edisi 10, Penerbit Andi, Yogyakarta
Setiadi N J, 2008 Business Economics and Managerial Decision Making ,Kencana, Jakarta
Johannes. Teknik  Pengamb ilan Keputusan. PT. Ri neka Ci pta. Jakarta 1991
Usman,Husaini .ManajemenTeor i Praktik dan Riset PendSondandikan.PT.Bumi Aksara. Jakarta.2008








                                                                                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar